Prediksieuro2024 – Manchester United, salah satu klub raksasa Inggris, tengah dikabarkan kembali mempertimbangkan langkah untuk merekrut gelandang asal Prancis, Adrien Rabiot. Isu ini bukan pertama kali muncul, mengingat pada bursa transfer musim panas 2022, Rabiot sempat hampir bergabung dengan Manchester United sebelum kesepakatan tersebut gagal terwujud. Kini, dengan kebutuhan yang mendesak untuk memperkuat lini tengah, Setan Merah kembali memikirkan potensi mendatangkan Rabiot dari Juventus.
Berita tentang ketertarikan Manchester United terhadap Rabiot kembali mengemuka oleh tim besutan Erik ten Hag di musim ini. Performa yang kurang konsisten, serta beberapa cedera yang dialami pemain di posisi gelandang jadi masalah serius. Semua hal ini memaksa manajemen untuk mencari solusi cepat, dan Adrien Rabiot mungkin menjadi jawaban atas masalah tersebut.
Adrien Rabiot: Gelandang Serba Bisa
Adrien Rabiot dikenal sebagai gelandang serba bisa dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang. Pemain berusia 29 tahun ini memiliki pengalaman bermain di level tertinggi, baik bersama klub-klub besar maupun tim nasional Prancis. Rabiot memulai karier profesionalnya di Paris Saint-Germain (PSG) sebelum bergabung dengan Juventus pada 2019.
Di Juventus, Rabiot tampil sebagai salah satu pemain kunci dalam mengisi lini tengah tim. Gaya permainannya yang lugas, fisik yang tangguh, serta kemampuan dalam menjaga aliran bola membuatnya menjadi pemain yang dapat diandalkan. Ia juga mampu bermain di berbagai posisi di lini tengah, dari gelandang bertahan hingga peran yang lebih menyerang. Semua keahliannya itu menjadi opsi menarik bagi Manchester United yang tengah membutuhkan fleksibilitas dalam tim.
Selain itu, pengalaman Rabiot di kompetisi top Eropa, menjadikannya salah satu gelandang dengan level pengalaman internasional yang tinggi. Hal ini tentu menarik perhatian Manchester United, yang saat ini membutuhkan gelandang yang hebat. Gelandang dengan kemampuan bertahan kuat, kreativitas, serta visi dalam permainan untuk memperkuat skuad mereka di berbagai kompetisi.
Baca Juga :
- Legenda MU Curiga Arne Slot tak Suka Pada Bintang Lini Belakang Liverpool, Trent Alexander-Arnold
- Pesan Pulisic untuk AC Milan yang Sedang Tidak Baik-baik Saja: Tetap Bersatu dan Pantang Menyerah
Manchester United: Kebutuhan Mendesak di Lini Tengah
Kondisi Manchester United di lini tengah musim ini menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan. Masalah lain muncul setelah kepergian Paul Pogba dan beberapa masalah cedera yang dialami oleh Christian Eriksen dan Scott McTominay. Manchester United tampak kekurangan opsi gelandang yang dapat diandalkan secara konsisten.
Erik ten Hag telah berusaha mengatasi masalah ini dengan merekrut Casemiro dan Mason Mount, tetapi keduanya tidak selalu tampil sesuai harapan. Casemiro, yang sebelumnya menjadi andalan di Real Madrid, kerap mengalami penurunan performa, terutama dalam hal bertahan dan kecepatan di lapangan. Sementara itu, Mason Mount masih beradaptasi dengan lingkungan baru di Old Trafford setelah bergabung dari Chelsea.
Kondisi ini memaksa Manchester United untuk mencari tambahan pemain di lini tengah, terutama pemain yang bisa memberikan stabilitas dan keseimbangan. Adrien Rabiot, dengan kemampuan box-to-box yang solid, dianggap sebagai kandidat ideal yang dapat menambal kekosongan di lini tengah tim. Selain itu, Rabiot dapat menawarkan fleksibilitas dalam taktik dan formasi yang diterapkan oleh Erik ten Hag, serta memberi kedalaman skuad yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi kompetisi yang ketat.
Saga Transfer yang Gagal pada 2022: Apa yang Terjadi?
Menariknya, Adrien Rabiot hampir bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas 2022. Pada saat itu, negosiasi antara Juventus dan Manchester United sudah mencapai tahap akhir. Kedua klub dilaporkan telah mencapai kesepakatan soal biaya transfer. Namun, kepindahan ini tidak pernah terwujud karena kabarnya tuntutan gaji dari Rabiot dan gennya, yang juga ibunya, Veronique Rabiot, dianggap terlalu tinggi oleh manajemen Manchester United.
Kegagalan transfer tersebut membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah Rabiot masih menjadi target yang realistis bagi Manchester United. Pada saat itu, United akhirnya beralih mendatangkan Casemiro dari Real Madrid. Casemiro yang terbukti sebagai rekrutan penting meskipun biaya transfer dan gajinya juga tidak sedikit.
Namun, melihat kembali situasi di musim ini, banyak yang percaya bahwa Rabiot masih bisa menjadi tambahan berharga bagi Manchester United, terutama jika tuntutan finansialnya lebih fleksibel dibandingkan sebelumnya. Dengan kontraknya di Juventus yang akan berakhir pada 2024, Manchester United memiliki kesempatan untuk merundingkan transfer dengan biaya yang lebih rendah, atau bahkan menunggu hingga Rabiot tersedia sebagai pemain bebas transfer.
Kondisi Kontrak Rabiot di Juventus: Peluang Emas untuk United?
Kontrak Adrien Rabiot di Juventus akan berakhir pada Juni 2024, yang membuatnya menjadi target menarik bagi klub-klub besar di Eropa. Juventus, yang sedang dalam fase transisi setelah beberapa musim yang sulit, mungkin lebih terbuka untuk mendengarkan tawaran yang masuk daripada harus kehilangan Rabiot secara gratis di akhir musim.
Bagi Manchester United, ini bisa menjadi peluang emas. Mereka bisa memanfaatkan situasi kontrak Rabiot untuk mendatangkannya dengan harga yang lebih murah atau bahkan mengamankan kesepakatan pra-kontrak pada Januari 2024 jika Juventus tidak berhasil memperpanjang kontraknya. Situasi ini membuat United memiliki posisi tawar yang lebih kuat dibandingkan saat mereka mencoba merekrutnya pada 2022.
Namun, Manchester United juga harus siap bersaing dengan klub-klub besar lainnya yang mungkin tertarik pada jasa Rabiot. Klub seperti Barcelona dan Bayern Munich juga dikabarkan memantau situasi kontrak Rabiot, sehingga United harus bergerak cepat dan cerdik dalam melakukan pendekatan.
Rabiot: Pemain yang Dikenal Kontroversial
Meskipun GLADIATOR88 Adrien Rabiot memiliki kualitas sebagai pemain kelas dunia, ia juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial, baik di dalam maupun di luar lapangan. Salah satu kontroversi yang paling dikenal adalah hubungannya dengan tim nasional Prancis, di mana ia sempat menolak panggilan Didier Deschamps untuk menjadi pemain pengganti di Piala Dunia 2018. Selain itu, ibunya, Veronique Rabiot, sering kali terlibat aktif dalam negosiasi transfer dan karier anaknya, yang kadang-kadang menyebabkan friksi dengan manajemen klub.