prediksieuro2024 – Arsenal kembali tampil impresif dalam lanjutan fase grup Liga Champions dengan meraih kemenangan atas Shakhtar Donetsk di Emirates Stadium. Namun, kemenangan ini tidak datang dengan mudah. Arsenal harus berjuang keras hingga menit-menit terakhir, sebelum akhirnya mampu mengamankan tiga poin berkat gol bunuh diri pemain Shakhtar. Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1 ini memberikan sejumlah catatan menarik, termasuk peran keberuntungan dalam hasil akhir yang diraih The Gunners.
Gol bunuh diri tersebut bukan hanya menjadi penentu kemenangan, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada perjalanan The Gunners di Liga Champions musim ini. Berikut adalah beberapa catatan menarik dan momen penting dari laga yang berlangsung penuh tensi ini.
Babak Pertama: Arsenal Dominan, tetapi Kesulitan Memecah Kebuntuan
Dari awal laga, Arsenal menunjukkan dominasi yang jelas atas Shakhtar Donetsk. The Gunners langsung menguasai penguasaan bola dan menerapkan tekanan tinggi, mencoba memanfaatkan kecepatan Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli di sayap. Martin Ødegaard, sang kapten, berperan sebagai pengatur serangan dengan kreativitas dan umpan-umpan matangnya yang sering kali menjadi ancaman bagi lini belakang Shakhtar.
Meski Arsenal mendominasi penguasaan bola dan menciptakan beberapa peluang, lini pertahanan Shakhtar bermain cukup disiplin dan terorganisir. Penampilan solid kiper Anatoliy Trubin juga menjadi salah satu alasan Arsenal kesulitan mencetak gol di babak pertama.
Arsenal akhirnya mampu membuka keunggulan pada menit ke-34 melalui gol Gabriel Jesus, yang memanfaatkan umpan silang dari Martinelli. Gol ini lahir setelah serangan bertubi-tubi The Gunners yang akhirnya mampu menembus pertahanan rapat Shakhtar. Jesus, yang tampil sebagai penyerang tengah, berhasil memaksimalkan peluang dengan penyelesaian akhir yang klinis, membuat Arsenal unggul 1-0 hingga jeda babak pertama.
Babak Kedua: Shakhtar Bangkit dan Arsenal Terancam
Memasuki babak kedua, Shakhtar Donetsk menunjukkan perlawanan yang lebih berani. Tim asal Ukraina tersebut mulai meningkatkan intensitas serangan mereka, mencoba mengeksploitasi ruang di lini pertahanan Arsenal. Beberapa kali, Shakhtar mampu menciptakan peluang melalui serangan balik cepat, memanfaatkan kecepatan sayap mereka dan kemampuan individu pemain seperti Mykhaylo Mudryk dan Oleksandr Zubkov.
Tekanan yang dilakukan Shakhtar akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-57. Melalui serangan balik yang cepat, Mudryk berhasil menyisir sisi kanan pertahanan Arsenal sebelum mengirimkan umpan silang mendatar ke kotak penalti. Bola kemudian disambar oleh Zubkov yang tidak terjaga, sehingga Shakhtar berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol ini membuat suasana di Emirates Stadium sedikit tegang, mengingat Shakhtar mulai bermain dengan lebih percaya diri setelah gol penyama tersebut.
Peran Mikel Arteta dalam Mengubah Jalannya Pertandingan
Situasi imbang membuat Mikel Arteta, manajer Arsenal, harus berpikir cepat untuk mengembalikan keunggulan timnya. Arteta melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah intensitas serangan dan meningkatkan kreativitas di lini tengah. Ia memasukkan Emile Smith Rowe dan Fabio Vieira untuk menggantikan Kai Havertz dan Thomas Partey, berharap kedua pemain muda tersebut mampu memberikan energi dan variasi serangan baru.
Pergantian ini terbukti efektif, karena Arsenal kembali meningkatkan tekanan ke pertahanan Shakhtar dengan permainan yang lebih cepat dan variatif. Smith Rowe yang beroperasi di sayap memberikan ancaman baru, sementara Vieira mampu mengirimkan umpan-umpan terobosan yang akurat ke dalam kotak penalti lawan.
Baca Juga :
- Catatan Menarik dari Pertandingan Manchester City vs Wolves: John Stones Kembali Jadi Pahlawan
- Pesan Pulisic untuk AC Milan yang Sedang Tidak Baik-baik Saja: Tetap Bersatu dan Pantang Menyerah
Gol Bunuh Diri yang Menjadi Penentu Kemenangan
Ketika laga tampak akan berakhir imbang, Arsenal mendapat keberuntungan besar di menit-menit akhir. Pada menit ke-88, terjadi kemelut di depan gawang Shakhtar setelah sepak pojok dari Ødegaard. Bola yang mengarah ke tiang dekat berusaha dihalau oleh bek Shakhtar, Yaroslav Rakitskiy. Namun, usahanya justru membuat bola berbelok ke gawang sendiri dan masuk, membuat Arsenal unggul 2-1.
Gol bunuh diri tersebut disambut dengan sorak sorai dari para pendukung The Gunners yang hadir di Emirates. Meski gol ini lahir dari situasi yang tidak terduga, pentingnya gol ini tidak bisa diremehkan. Gol tersebut memastikan Arsenal meraih tiga poin dan menjaga peluang mereka untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan status juara grup.
Berkah Gol Bunuh Diri untuk Arsenal
Gol bunuh diri Rakitskiy memberikan berkah tersendiri bagi Arsenal. Kemenangan ini sangat penting bagi The Gunners dalam menjaga momentum mereka di Liga Champions, terutama dalam persaingan ketat di grup yang diisi oleh tim-tim kuat. Tiga poin tambahan ini membuat Arsenal tetap berada di posisi teratas klasemen grup dan memperbesar peluang mereka untuk melaju ke babak selanjutnya.
Meski kemenangan ini tidak sepenuhnya murni dari usaha para pemain Arsenal, keberuntungan juga merupakan bagian dari sepak bola. Gol bunuh diri tersebut mengingatkan kembali bahwa di level tertinggi, hal-hal kecil bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan hasil imbang atau kekalahan.
Pujian untuk Gabriel Jesus dan Bukayo Saka
Selain gol bunuh diri yang menentukan, performa Gabriel Jesus dan Bukayo Saka dalam laga ini juga patut mendapatkan pujian. Jesus tampil sebagai ujung tombak yang efektif, dengan golnya di babak pertama yang memberikan keunggulan awal bagi Arsenal. Jesus menunjukkan naluri mencetak gol yang tajam serta pergerakan cerdas di dalam kotak penalti, yang sering kali membuat bek Shakhtar kesulitan.
Sementara itu, Saka kembali menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pemain muda terbaik di Eropa. Meskipun tidak mencetak gol, Saka terus meneror pertahanan Shakhtar dengan dribel cepat dan umpan-umpan akuratnya. Saka juga memberikan kontribusi besar dalam fase defensif, membantu bek kanan Ben White dalam menjaga sisi kanan pertahanan Arsenal.