prediksieuro2024 – Dalam pertandingan terbaru Manchester United, Erik ten Hag kembali mengeluarkan taktik yang mengejutkan. Kali ini, pelatih asal Belanda tersebut menempatkan Noussair Mazraoui, pemain yang dikenal sebagai bek kanan, di posisi nomor 10 sebagai gelandang serang. Keputusan ini membuat banyak penggemar dan pengamat sepak bola heran, termasuk legenda United, Paul Scholes. Scholes, yang merupakan mantan gelandang nomor 10 ikonik di Manchester United, mengaku “gagal paham” dengan pilihan taktis yang diterapkan oleh ten Hag.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai keputusan taktis Erik ten Hag, alasan mengapa ia memilih Mazraoui sebagai nomor 10, reaksi Paul Scholes, dan bagaimana eksperimen ini mempengaruhi performa tim secara keseluruhan.
Keputusan Mengejutkan Erik ten Hag: Mazraoui Sebagai Nomor 10
Pemain asal Maroko ini bergabung dengan Manchester United setelah sukses menjalani kariernya bersama Ajax dan Bayern Munich. Mazraoui biasanya lebih banyak bermain sebagai full-back atau wing-back dengan kecepatan, dribbling, dan kemampuan crossing yang solid.
Namun, ketika menghadapi lawan di laga terbaru, ten Hag membuat keputusan taktik yang cukup aneh dengan menempatkan Mazraoui sebagai gelandang serang. Posisi nomor 10 umumnya diisi oleh pemain kreatif yang memiliki visi permainan dan kemampuan memberikan umpan terobosan, seperti Bruno Fernandes atau Christian Eriksen. Memainkan Mazraoui di posisi ini tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan, mengingat peran tersebut tidak sesuai dengan karakteristiknya sebagai pemain bertahan.
Alasan di Balik Keputusan Ten Hag
Keputusan Erik ten Hag untuk memainkan Mazraoui di posisi nomor 10 tampaknya didasarkan pada dua alasan utama kurangnya pilihan kreatif di lini tengah dan potensi Mazraoui dalam mendukung serangan secara agresif. Pada saat itu, Manchester United mengalami krisis cedera di lini tengah, dengan beberapa pemain kunci seperti Bruno Fernandes dan Christian Eriksen absen. Ten Hag mungkin melihat Mazraoui sebagai opsi yang bisa memberikan energi baru di tengah, meskipun tidak memiliki pengalaman bermain di posisi nomor 10.
Dengan menempatkan Mazraoui di nomor 10, ten Hag mungkin berharap bisa memanfaatkan kecepatan dan intensitas pemain asal Maroko ini untuk menekan lini pertahanan lawan dan menciptakan peluang melalui serangan cepat. Meski keputusan ini cukup berisiko, ten Hag tampaknya ingin mencoba sesuatu yang berbeda di tengah situasi sulit tim.
Baca Juga :
- Catatan Menarik dari Arsenal vs Shakhtar Donetsk
- Pesan Pulisic untuk AC Milan yang Sedang Tidak Baik-baik Saja: Tetap Bersatu dan Pantang Menyerah
Bagaimana Mazraoui Beradaptasi?
Mazraoui jelas terlihat kurang nyaman bermain sebagai nomor 10. Sebagai bek yang terbiasa beroperasi di sayap, ia terlihat kebingungan dengan peran baru yang menuntutnya untuk lebih sering berada di sepertiga akhir lapangan, mendistribusikan bola, dan mencoba menciptakan peluang.
Meski berusaha keras dalam menjalankan perannya, Mazraoui kurang mampu memberikan kontribusi berarti dalam hal menciptakan peluang atau mencetak gol. Sebagian besar pergerakannya masih cenderung defensif, dan ini membuat serangan Manchester United terlihat tidak kohesif dan kehilangan fluiditas. Keputusan ini akhirnya membuat United gagal memaksimalkan potensi serangan mereka, dengan beberapa penggemar menyebut eksperimen ini sebagai salah satu keputusan terburuk ten Hag sejauh ini.
Reaksi Paul Scholes: “Gagal Paham”
Paul Scholes, legenda Manchester United yang terkenal dengan visi dan kreativitasnya sebagai gelandang, memberikan reaksi keras terhadap keputusan Erik ten Hag ini. Dalam analisis pasca-pertandingan, Scholes mengaku “gagal paham” dengan pilihan ten Hag untuk menempatkan Mazraoui sebagai nomor 10.
Kritik Scholes terhadap Ten Hag
Scholes, yang biasa berbicara secara terbuka tentang taktik dan performa tim, tidak bisa menyembunyikan ketidak percayaannya terhadap keputusan taktik ini. Menurut Scholes, nomor 10 adalah posisi yang membutuhkan pemain dengan kreativitas tinggi, visi bermain yang tajam, dan kemampuan untuk mencetak gol.
Mazraoui adalah bek kanan yang bagus, tetapi menempatkannya di posisi nomor 10? Itu seperti memaksakan sesuatu yang tidak ada. Tim ini membutuhkan kreativitas dan pemain yang bisa memberikan umpan-umpan berbahaya, dan itu jelas bukan gaya bermain Mazraoui.”
Scholes juga menyoroti bahwa keputusan ini menunjukkan kurangnya kedalaman dan perencanaan tim di lini tengah. Scholes menekankan pentingnya memiliki gelandang kreatif yang cukup, terutama dalam situasi darurat seperti ini, di mana tim harus menghadapi cedera pemain kunci.
Dampak Kritik Scholes bagi Ten Hag
Kritik Scholes bukanlah hal yang baru bagi Erik ten Hag, yang sudah beberapa kali mendapatkan sorotan tajam dari legenda klub. Namun, kritik ini mungkin menjadi lebih menonjol karena berasal dari salah satu gelandang paling sukses dalam sejarah Manchester United. Penggemar yang mendengarkan kritik Scholes mungkin merasakan ketidakpuasan yang sama, terutama mengingat performa tim yang tidak stabil dalam beberapa pertandingan terakhir.
Ten Hag harus menerima bahwa eksperimen ini tidak berjalan dengan baik dan mungkin harus mencari alternatif lain untuk mengatasi masalah lini tengah United. Kritik dari Scholes dan legenda lainnya bisa menjadi dorongan bagi manajemen United untuk lebih serius dalam mencari solusi permanen untuk masalah kreativitas di lini tengah, baik melalui transfer pemain baru atau pengembangan pemain muda.